Sabtu, 23 Februari 2008

tip bertetangga


TIP BERTETANGGA

Tip-tip dalam kehidupan bertetangga Sebagai makhluk sosial, kita pasti mengalami interaksi dengan lingkungan sekitar kita, tidak terkecuali lingkungan tetangga, banyak hal yang sering muncul dan menjadi masalah dalam interaksi tersebut. Kita harus pandai-pandai mengambil sikap
dalam kehidupan bertetangga tersebut. Memang, kehidupan sekarang sudah mulai bergeser dari kehidupan pedesaan yang penuh keakraban dan kedekatan ke kehidupan perkotaan yang mementingkan materi dan individualis. Tapi pergeseran ini kadang justru mengakibatkan ciri-ciri kehidupan pedesaan yang bagus misal ketulusan dalam membantu hilang, berganti dengan pamrih materi dalam bergaul dengan orang lain. Ciri-ciri masyarakat perkotaan yang bagus misal menghormati hak orang lain, tidak mencampuri urusan orang dan interaksi yang sehat dan berterung terang belum muncul, sehingga justru peralihan dari masyarakat pedesaan ke masyarakat perkotaan inilah yang mengakibatkan munculnya banyak permasalahan.Dalam tulisan ini penulis ingin berbagi resep dan metode dalam menyikapi tetangga kita supaya kita bisa menikmati kehidupan bertetangga kita dengan nyaman, minimal kita bisa mengurangi gesekan-gesekan yang ada jangan terlalu mencampuri urusan orang lain bertanyalah sekedarnya cuma untuk mencairkan suasana. Tidak usah terlalu ingin masuk ke topik-topik yang mungkin menimbulkan opini. Apabila tetangga anda bercerita banyak termasuk masalah-masalah pribadi, jadilah pendengar yang baik dan jangan menghakimi atau memberi opini, ikutilah alurnya dan tentukan sendiri sampai sejauh mana anda memberi komentar dengan melihat suasana dan isyarat-isyarat tubuhnya. Banyak masalah muncul akibat dari hilangnya privasi. Percayalah, benar menurut anda bukanlah selalu benar untuk orang lain. Tidak ada ruginya anda menjadi dan mengambil kesimpulan dari sikap tetangga anda sebelum anda mengkaji dan mencari kebenaran datanya. Banyak muncul kejadian hanya karena salah pengertian dan ketersinggungan, bahkan mungkin sampai pembunuhan. Anda harus memahami bahwa setiap orang punya latar belakang, baik ekonomi, budaya, agama dan pendidikan orang tua yang berbeda. Dengan latar belakang yang berbeda inilah, mengakibatkan munculnya pemikiran yang pasti berbeda. Kalau dalam menyikapi sesuatu ada sedikit atau banyak perbedaan yang mengakibatkan anda tersinggung, jangan mengambil sikap bermusuhan, karena anda harus menyadari latar belakangnya yang berbeda dengan anda. Kalaupun tetangga anda mungkin menyakiti anda dengan menggunjingkan anda, bersabarlah n percayalah kebenaran itu hanya milik alloh dan introspeksilah bahwa anda memang tidak selamanya benar.jadilah pihak yang netral. Sering dalam kehidupan bertetangga terjadi gap atau kelompok-kelompok yang terbentuk entah karena kecocokan dalam bergujing atau sekedar mencari bolo untuk menghadapi gunjingan tetangga yang lain. Diantara kelompok bergunjing dan group-group ini sering terjadi persaingan dan permusuhan. Tip dalam menghadapi kondisi ini adalah kita harus berusaha menjadi pihak netral, karena apabila anda masuk ke salah satu grup yang ada , maka anda menjadi musuh grup yang tidak menyukai grup yang anda masuki. Sedang untuk mempertahankan kekompakan grup anda, anda perlu banyak berkorban dan menyesuaikan. Yakinlah tidak ada hal yang abadi dalam kehidupan ini. Semuanya berdasar kepentingan sesaat yang teramat singkat. Hubungan antar manusia juga pasti terjadi pasang surut. Yang semula musuh bisa menjadi teman dan yang semula teman bisa menjadi musuh. Daripada anda sibuk dengan konflik yang sebenarnya bukan konflik anda, jadilah diri sendiri dan kibarkanlah bendera anda sendiri.Dari tiga tip yang saya berikan diatas, silahkan dicoba untuk anda terapkan di kehidupan bertetangga, insyaalloh akan minimal konflik yang muncul antara anda dan tetangga anda.
Read More......

nilai manusia

NILAI MANUSIA Orang sering membicarakan tentang harga diri, kehormatan dan masih banyak kata-kata lain yang mengandung arti nilai manusia tersebut. Pada bagian ini penulis ingin membahas tentang nilai manusia yang sebenarnya.Pada kurun waktu dua dekade terakhir ini, manusia lebih banyak menilai manusia dari segi materi. Manusia lebih dihormati karena dia lebih kaya. Orang akan memperhatikan dan berusaha dekat dengan orang kaya, sehingga orang kaya menjadi orang yang punya nilai lebih tinggi dibanding yang miskin.Apakah benar demikian ?, jawabnya adalah tidak demikian, karena sesungguhnya nilai manusia bukanlah dari apa yang dia punya, tetapi dari apa yang bisa dia berikan. Banyak orang yang kaya tetapi dia sangat serakah sehingga enggan berbagi dengan yang lain, padahal sangat banyak orang di sekitarnya yang membutuhkan uluran tangannya. Orang seperti ini tidaklah bermanfaat buat orang lain, sehingga tentu saja nilainya bisa dibilang rendah. Sebaliknya, ada orang yang walaupun miskin tetapi dia mau berbagi dengan yang lain sehingga dia bisa bermanfaat buat orang lain, tentu saja orang seperti ini lebih bernilai daripada si kaya yang serakah. Yang paling baik adalah golongan ketiga ini, yaitu si kaya yang dengan senang hati berbagi kekayaanya dengan mereka yang membutuhkan. Karena tentu saja dia akan berbagi lebih banyak daripada si miskin.Jadi nilai manusia bukanlah dari apa yuang dia punya tetapi dari apa yang bisa dia berikan buat orang lain atau manusia di sekitarnya.Pada akhir-akhir ini juga banyak orang yang menganggap bahwa berjuang sampai mencari kematian di jalan yang dia anggap benar adalah sebuah tiket untuk mendapatkan surga. Penulis tidak tahu apakah ini benar atau salah, tetapi penulis yakin bahwa nilai manusia bukanlah dari bagaimana dia mati tetapi bagaimana dia selama hidupnya. Kehidupan memberi kesempatan kepada kita untuk menjadi berguna buat sesama dan lingkungan kita. Semakin manusia bermanfaat buat lingkungannya, maka semakin besarlah nilai manusia tersebut.Pangkat dan derajat juga dipandang sebagai ukuran dalam menilai manusia, semakin tinggi pangkat seseorang, maka semakin di hargailah dia. Padahal yang sebenarnya nilai manusia bukanlah dari apa pangkatnya tetapi dari apa yang di perbuatnya. Banyak orang yang berpangkat tinggi tetapi dia tidak berbuat apa-apa untuk kebaikan sekitar, bahkan banyak yang berbuat hina dan merugikan lingkungan sekitarnya. Sebaliknya banyak orang rendahan yang perbuatanya sangat baik dan bermanfaat untuk kemaslahatan
NILAI MANUSIA BUKANLAH DARI APA PANGKATNYA TETAPI DARI APA YANG DIA PERBUAT
NILAI MANUSIA BUKANLAH DARI APA YANG BISA DIA MILIKI DAN DAPATKAN TETAPI DARI APA YANG BISA DIA BERIKAN
NILAI MANUSIA BUKAN PULA DILIHAT DARI BAGAIMANA DIA MATI, TETAPI DARI BAGAIMANA DIA HIDUP
Read More......