06/09/2009
ARUS MENGGERUS
Dentum ini begitu menghentak sesak
Hingar bingar menggelegar
Bersahut-sahutan tak karuan
Membuat hanyut larut
Kesendirian dan keragu-raguan adalah korban pertama
Terbawa derasnya arus yang terus menggerus
06/09/2009
MUNTAH
Dia menjerit
Suaranya renyah
Perpaduan antara resah n lelah
Jalannya mulai goyah
Tak tentu arah
Sampai suatu ketika
Semuanya tumpah
Muntah
10/09/2009
MATA MEMANDANG
Sejauh mata memandang
Hanya laut dan langit yang bertemu di horizon
Kadang tenang kadang bergelombang
Kadang berawan kadang berbintang
11/10/2009
DARI MATA
Mata itu
Masih ku ingat
Menatap penuh hasrat
Menggiringku bermaksiat
Dengan hati yang terjerat
Pada tubuh yang memikat
Wahai malaikat
Jangan di catat
Sebelum sempat
Bertobat
14/10/2009
SESAK
Hati sesak menyesak
Pada kenyataan yang mendesak
Garis lurus terdesak
Jalan makin bengkak
Keindahan bukan tanpa watak
Aku harus menepi dari ini
Dari sini aku harus pergi
Tidak bisa berpura2
Menyuka sesuatu yang beda
Aku ingin pergi
Saja entah kemana
14/10/2009
PILIHAN
Hidup ini kadang pahit
Sepahit bir
Kadang terpaksa seperti pramuria
Kadang melayang seperti orang mabuk
Haruskah hidup seperti itu
Masihkah ada pilihan
Tak banyak yang bisa menjawab
Rabu, 01 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar